Om Imam, Bus Jalur 2, dan Kamu

Pagi yang biru di sebuah bus kota. Bus jalur 2, namanya. Aku duduk di bangku urutan nomer ketiga sayap kanan. Sedang  kamu duduk di b...

Seorang Lelaki di Persimpangan Jalan

“Beberapa orang berjumpa dalam keadaan yang salah, bertemu hanya untuk terpisah" Pagi yang kusut. Aku tertatih melangkah y...

Abu-abu

Ledakan-ledakan kegelisahan kemabli datang. Sering, bahkan. Beberapa waktu ini, entah aku yang kurang bersyukur memilikinya atau aku ya...

Coretan Sederhana untuk Casanova

Pagi yang gelap jatuh diluar.  Suara para muadzin terdengar dari toa-toa masjid yang berdiri disegala penjuru. Aku membuka mataku. Da...

Kalian itu, sungguh.. :'D

 “ Sebab kebersamaan itu lebih indah, pada akhirnya.” Bila aku ditanya kapan aku ingin menghentikan waktu, jawabku adalah d...

Ingat! Kita Harus Saling Menguatkan.

 “..Namun bila ada sedikit ruang hati untuk kusinggahi, takkan pernah aku sakiti. Ringkih asa terbuai, dunia kita berbeda. Takkan a...

Retakan Kisah dari Kamar 07

“Untuk sepiku, kutuliskan bait-bait puisi yang sudah terlanjur mengusut.” Sebelum aku berceloteh panjang lebar, aku ingin menan...

Ketika insomnia dibanjiri pertanyaan-pertanyaan memabukan 2

“ Senja yang bersamayam di wajahmu akan tetap abadi, walau musim berganti ” Gaun merah jambu, riasan wajah natural,  bol...