Next...
Akhir
ujian katanya kau mau mengajakku ke taman-taman hijau, bersepeda ria
dan menyanyi bersama disamping danau yang entah aku lupa namanya.
kita tunggu sampai hari itu tiba. yaa, kita tunggu sampai hari tiba.
**
Ujian
masih satu setengah bulan lagi, tak sabar rasanya menanti hari itu
tiba. hari liburan yang akan membawa kita ke taman-taman hijau yang
laksana surga bagi kita berdua.
namun, akhir-akhir ini kau nampak berbeda, kau dingin. ada apakah?
Hingga
sampai pada akhirnya, malam yang biasanya nampak menawan kini menjadi
malam yang penuh kepekatan. hal yang tak pernah aku inginkan terjadi.
tak terbantahkan lagi.
"Maafkanlah kekasih
Ku harus tinggalkanmu
Meski ku tahu ini menjadi
Kau sakit hati
Relakanlah kekasih
Tutup air matamu
Semua ini aku lakukan
Untuk kebaikanmu”
(ST 12)
“Dengarlah matahariku, suara tangisanku
Ku bersedih kar’na panah cinta menusuk jantungku
Ucapkan matahariku, puisi tentang hidupku
Tentang ku yang tak mampu menaklukkan waktu”
(AM)
Malam
itu, malam dimana lara mulai membatu. ada sesak tak tertahan mencekik
uluhatiku. badan lemas terkulai dilantai. air mataku menganak
sungai.Sungguh, ini akhir yang begitu menyakitkan.kau pergi disaat
aku telah terlanjur menyayangimu, kau lepas aku disaat aku telah
terikat dengan hatimu. ingin rasanya hatiku membeku dikala ini juga,
biar sakit ini tak terlalu ku rasa. aku tak berdaya, ada sesek yang
teramat didada. kita berakhir?? seharusnya aku tak pernah menawarkan,
kalau pada akhirnya ada luka yang begitu menyakitkan. disini, dihatiku
mungkin juga kamu.
Taman-taman hijau yang
dulu pernah kita bicarakan kini hanya tinggal kenangan yang
mengabu-abu. untuk kebahagiaanmu aku harus rela melepasmu. walau munafik
bila aku tak menderita karena itu. akhhh, ini sungguh akhir yang begitu
menyakitkan.
The end..
Jogja dimasa aku masih mengenakan putih abu-abu.
Rss
Google+
Facebook
Twitter