Kau hadir disaat yang
tepat, disaat aku ingin melupakan seseorang. kharismamu membuatku luluh,
hinggaku pun rela jatuh. kepelukanmu. malam dimana kawan-kawan kita
telah terlelap, kau utarakan isi hatimu (padaku).bahagia terlukis jelas
diwajahku juga kamu. dan kini kita resmi menjadi sepasang kekasih
disaksikan malam yang bergaunkan merah jambu.
kau memanggilku
bulan, dan aku memnggilmu bintang. kita selalu menghabiskan malam
berdua, hanya berdua. selalu. memandangi langit gulita yang menawan,
menikmati keteduhan rembulan, menghitung jumlah gemintang, dan kita
menyatu dalam kehangatan. sampai fajar memergoki kita.
Malam.
dalam perbincangan kita. Kau memintaku menuliskan puisi untukmu, dan
kau menciptakan lagu untuku yang berjudul "kehadiranmu". lagu yang
indah. aku suka. kau bergegas meraih gitar yang berada di pojokan, kau
petik dawai-dawainya dengan jemari lentikmu. lalu kita bernyanyi
bersama.
"
Kau sejukan hatiku
hingga
diriku jatuh hati padamu
dirimu membuatku terpesona
saatku
ada disampingmu....
disaat aku merenung sendiri
disaat
aku susah dan senang
dirimu selalu ada dihatiku
hingga
sampai saatnya....
kehadiran sangat berarti
bagiku
sampai ku tak bisa berbuat apa-apa
tapi
ku hanya bisa berharap dan berharap
kau bisa menjadi
miliku selamanya"
(kehadiranmu)
Suaramu merdu, namun kau
harus mengakui bahwa suaraku jauh lebih merdu, tentunya darimu. haha
oke,
Kau memang pandai menciptakan lagu. sungguh, lagumu indah. seindah
puisi-puisimu. yaa, walaupun menurutku puisi-puisimu itu lebih serupa
syair-syair ma'af angkatan duapuluhan. tapi aku tetep menyukai itu. dan
aku semakin menyayangimu. jangan kau lepaskan aku, seperti hal nya aku
yang takan melepasmu.
Diulang tahunku, kau menghadiahkan
lagu untukku tapi sayangnya itu bukan ciptaanmu. tak apalah, kau
menyanyi saja sudah membuat hatiku berbunga. akhir ujian katanya kau mau
mengajakku ke taman-taman hijau, bersepeda ria dan menyanyi bersama
disamping danau yang entah aku lupa namanya.
kita tunggu sampai
waktu itu tiba.
(bersambung)
Tulisan
ini mungkin sedikit berlebihan, aku hanya ingin kau tau bahwa
kehadiranmu pernah seperti pelangi dalam hidupku. memang, seharusnya ini
ku tulis keitka aku masih mengenakan seragam putih abu-abu
Jogja,
cerita
dimasa putih abu-abu yang mengharu biru
Rss
Google+
Facebook
Twitter