Pagi itu aku akan menemui lelakiku setelah kami tak berjumpa
hampir 2 minggu, aku mengenakan gaun hitam untuk menyambutnya ditepi
jalan sempit disamping jembatan. Aku mulai gerah karena lelaki yang ku
tunggu tak kunjung datang jua, dan saat aku mulai lelah dia
menghampiriku dari belakang. Yaa, dia lelaki yang sedari tadi ku
tiunggu. Senyumnya merekah, ingin aku mendekapnya saat itu juga. Tapi
aku tahan, aku malu kalau-kalau dilihat orang yang lalu lalang. Akhirnya
kita memlilih untuk pergi ke pantai. Mengurai rindu. Berdua.
Sepanjang
jalan menuju pantai aku hanya diam, dia pun diam. Hingga ahirnya kita
tiba di pantai, suara debur ombak bergemuruh. Kita tak langsung
menikmati pantai, lelakiku mengajakku ke sebuah kamar hotel yang ada
disekitaran pantai. Di kamar itulah kita acapkali mengurai rindu.
Berpelukan dan berciuman sampai lemas.
"Sayang, aku rindu padamu"
"Aku pun begitu, sayang"
Lalu
dia mencium bibirku liar, aku pun membalasnya. Aku suka cara dia
menciumku, lembut dan menggairahkan. Dia hobby sekali menjambak
rambutku, menggigitku, juga mendesah ditelingaku. Entah apa maksud dia
melakukan itu, yang pasti aku suka dengan semua itu. Suka sekali.
"Sayang, bagaimana dengan kekasihmu itu? Apa kau sudah menemuinya?
"Sudahlah, tak usah bahas dia sekarang ini. aku Sekarang milikmu, sayang"
Dia memeluku erat, sangat erat.
"Sayang, aku menyayangimu"
2012
Si Lumba-lumba
Selasa, 04 September 2012
Rss
Google+
Facebook
Twitter